Pentingnya Dokumentasi Pada Suatu Jaringan Komputer
Sering
kali pekerja IT terutama yang berkecimpung pada Jaringan komputer melupakan
dokumentasi, sewaktu pembuatan suatu jaringan komputer tidak ada dokumentasi
tentang alokasi port, gambar jalur kabel, dan sebagainya. Mereka merasa
jaringan terpasang, alat-alat sudah terhubung
satu sama lainnya pekerjaan sudah selesai. Padahal dari pada saat itulah
pekerjaan jangka panjang dimulai, mulai dari perawatan, perbaikan, hingga
pengembangan lebih lanjutnya.
Bila suatu jaringan komputer dalam
suatu lokasi tidak memiliki dokumentasi, akan terjadi kesulitan-kesulitan bila
terdapat kerusakan, saat perawatan, atau pengembangan jaringan komputer.
Administrator jaringan tidak mengetahui suatu alat terhubung dengan port yang
mana di hub, ujung suatu kabel tidak tahu terdapat di mana, sehingga harus
ditelusuri satu demi satu. bila administrator jaringan adalah pembuat jaringannya
mungkin tidak terlalu kesulitan, tetapi administrator juga manusia tidak jauh
dari lupa. bila administrator jaringan bukan pembuat jaringannya, akan sangat
kesulitan mengetahuinya. Suatu jaringan ingin dikembangkan dengan menggunakan
swicht yang dapat diatur seperti Cisco Swicht, untuk menentukan pengalokasian
port sulit bila tidak terdapat dokumentasi dari jaringannya ada.
Dokumentasi sangat penting, dalam
suatu jaringan komputer, alokasi port, gambar jalur perkabelan, identitas
kabel, dan sebagainya. dan yang tidak kalah pentingnya dokumentasi harus selalu
diperbaharui setiap terdapat perubahan.
Bila suatu jaringan komputer tidak
memiliki dokumentasi, maka mulailah dibuat dokumentasi nya sebagai berikut:
- Memberikan Identitas tiap-tiap kabel yang ada.
- Buat Gambar jalur-jalur kabel yang ada.
- Buat daftar dari Alat yang terhubung dengan jaringan, yang terdapat informasi lokasi alat tersebut, dan alokasi port pada hub.
Simpanlah dokumentasi ini dengan
baik dan yang hanya bisa dilihat oleh yang berwenang, karena dokumentasi
jaringan bersifat tertutup untuk menghindari terjadinya sabotase.
Jangan menunda-nunda dalam pembuatan dokumentasi, mulailah dari sekarang!
(Dwiono, 2010)
Pemecahan masalah lapisan fisik LAN
Lapisan
fisik (Physical Layer) adalah lapisan dasar dari semua jaringan dalam model
referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data
analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk
menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer
dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang
terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan
mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur
bagaimana cara melakukan collision control.
Physical Layer juga
memiliki tujuan utama, seperti :
o Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
o Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
o Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
o Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
o Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
o Sinkronisasi transmisi sinyal.
o Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
o Mendeteksi error selama transmisi.
o Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
o Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
o Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
o Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
o Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
o Sinkronisasi transmisi sinyal.
o Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
o Mendeteksi error selama transmisi.
A.
Identifikasi masalah dan lapisan fisik
Lapisan
ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas
media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit,
pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan
untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber
optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
B. Standart pengkabelan EIA 506
Standar pengkabelan UTP diatur oleh
Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA)
|
Jika kita lihat, maka
urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru,
putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis
T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau,
biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Dua
urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar
internasional dalam Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan
warna kedua Pin dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu
straigh-through dan cross-over:
1.
Straigh-Through
Istilah
Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama
pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis
T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye,
putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan
warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah satu Pin adalah
standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki urutan warna
berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa
menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin memiliki
urutan warna yang sama.
Kabel
jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak
sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)
2.
Cross over
Berbeda
dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna
yang berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh
sembarangan, karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada
kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna
berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna
berdasarkan standar T568B.
jika
anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin
Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada
Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin
kedua.
Kabel
jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang
sejenis (mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router,
Switch).
untuk
lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini.
C.
Pengujian kabel pada jaringan
Setelah
kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai
berikut :
Led
1 : menyala
Led
2 : menyala
Led
3 : menyala
Led
4 : menyala
Led
5 : menyala
Led
6 : menyala
Led
7 : menyala
Led
8 : menyala
jika
lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti
telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada
pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi
menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah kita tekan
tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah
1-1 atau belum.
(Avianto, 2015)
Mengapa pengkabelan UTP harus mengikuti standar T568A
atau T568B?
Dulu, ketika pertama kali menerima informasi cara men-crimping kabel UTP dan RJ45 saya
tidak pernah bertanya, kenapa kombinasi warnanya harus begitu? Sampai beberapa
tahun setelahnya saya ikuti standar T568A dan T568B ketika membangun jaringan,
sampai satu waktu ketika berkunjung ke warnet kawan, saya ikut membantu dalam
pen-crimping-an beberapa kabel UTP,
dengan sedikit mengernyitkan dahi dia bertanya sambil melihat cara saya men-crimping kabel, “ah nu penting mah ujung jeung ujung sarua!”
begitu katanya dalam bahasa sunda yang arti dalam bahasa Indonesianya, “ah yang penting ujung (RJ45) dengan ujung
lainnya sama (urutan warnanya)!”. Saat itu saya tidak punya argumen
kuat selain, “kalo ikut standar meskipun kabelnya banyak
nge-ceknya lebih mudah”. Sembari berfikir “betul juga ya (kesederhanaan pikiran kawan
saya), ngapain ni standar harus diikutin!”.
Ternyata eh ternyata, semua PC statusnya limited or no connectivity ditandai dengan icon segitiga kuning dan tanda seru (!) di tray pojok kanan bawah,
what?!! saya bertanya-tanya kenapa PC yang awal nyambung sedangkan PC ini dan lainnya bermasalah di koneksi?! Tes ulang pada kabel dengan cable tester pun dilakukan, hasilnya tidak ada gejala aneh semua lampu menyala berurutan dengan terang . Pengalamatan IP secara manual saya lakukan dan voila!! icon menunjukan Status: Connected, tapi ping ke IP gateway tetap tidak bisa dilakukan… Aarrrgghh!!!
(MuslimPribadi, 2011)
Cara Menguji Jaringan LAN Terhubung - Jaringan LAN atau local area network, disini saya akan
membahas bagaimana cara ngecek atau menguji sebuah jaringan terhubung atau belum. mungkin
banyak langkah langkahnya kalau dari awal mulai dari mengecek kabel dengan
tester kabel. di bawah ini ada beberapa langkah untuk membuat sebuah jaringan,
nanti selanjutnya kita akan bahas bagaimana cara menguji jaringan apakah sudah
terhubung atau belum..??
Beberapa
langkah untuk membuat jaringan dari
komputer satu ke komputer yang lain..:
- menyediakan satu buah kabel UTP dengan panjang sesuai jarak antara komputernya yang di kedua ujung kabelnya Kalau jumlah komputer yang akan dikoneksikan hanya dua buah, kita hanya cukup telah dipasangi konektor RJ-45(standard konektor untuk kabel LAN UTP) dengan konfigurasi Cross/ silang.
- Kalau Jumlah komputer yang akan dikoneksikan lebih dari 2 buah, maka kita harus menambahkan suatu alat yang bernama Switch atau Hub. Pada saat ini harga sebuah switch untuk standard rumahan sudah sangat terjangkau . Dari masing - masing komputer dihubungkan ke switch menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45 di kedua ujungnya dengan konfigurasi Straight/lurus.
- Pemasangan konektor pada kabel UTP bisa dibuat sendiri, tetapi untuk mudahnya sobat tinggal pergi saja ke toko komputer yang juga menyediakan peralatan jaringan, dan tinggal bilang untuk membeli kabel UTP sekalian pasangkan konektornya dengan konfigurasi cross/silang untuk koneksi komputer ke komputer(dua buah komputer), atau straight/lurus untuk koneksi lebih dari 2 komputer / menggunakan switch.
Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka
jaringan sudah oke.
Perhatikan lampu indikator di hub atau switch apabila menyala
maka jaringan sudah jalan.
Teslah kabel jaringan dengan tester, apabila warna-warnanya
aktif dan berturut-turut maka kabel jaringan oke...
(Kurniawan, 2010)
nama;agungl
kelas;xII
TKJ 1
no.03
Misi Bro/Sis sebelumnya makasih atas infonya,
BalasHapussy mau nanya, bagaimana cara cek ujung tiap-tiap port kabel LAN (RJ45) pada switch / router ketika kondisi kabel banyak terpasang di port interface switch / router tersebut ? terima kasih (penting)