Apa itu Teknik Industri
- Lulusan sarjana Teknik Industri UI yang diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Walaupun respons pengguna lulusan kami sangat menggembirakan, tentunya untuk menjaga kepercayaan masyarakat industri, perlu secara terus-menerus mengintegrasikan perkembangan terbaru keilmuan Teknik Industri sehingga secara rutin pula akan kami evaluasi dan sesuaikan. Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem disini tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi dapat berupa pula merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi.
- Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
- Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke depan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini contohnya adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
Let us begin with integrated systems.
The term systems means that Industrial Engineers must have the capability to
see problems as a systems, they must be able to identify the components of
systems, how they interact and construct these interactions into hollistic
behavior that could emerge from the system. The hollistic systemic process are
the meaning of integration. An integrated system could behave differently than
just the sum of its parts. In a system, Industrial Engineers could find more
than just 5 components mentions in this definition (people, materials,
information, equiptment and energy). In fact, the specialties and unique
difference from IE programs all over Indonesia and all over the world, are
depending on which focus each programs have in one or more components. IEUI
groups these components illustrated in the picture below:
(Sutopo., 2013)
Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap-sikap positif di antara anggota tim. Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik, memberikan dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang diperoleh dari setiap anggota tim. Sebuah team work akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian.
Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu. “A team is a group organized to work together to accomplish a set of objectives that cannot be achieved effectively by individuals”. Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu.Tim yang relatif permanen biasanya dinamakan “natural team work”, sedangkan yang temporer banyak disebut sebagai “a cross-functional action team”biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen. Bentuk tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”, karenanya tim semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan organisasi.
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau groups didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja (work groups) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekedar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.
(Baso", 2011)
MODEL KOLABORATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI PROSA MAHASISWA
Di
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ditemukan fakta
bahwapembelajaran apresiasi prosa kurang mendapat respons positif mahasiswa
yang antaralain disebabkan cara mengajar dosen yang cenderung bersifat teoretis
dan kurangmemberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengapresiasi karya sastra
secara intens.Untuk mengatasi hal tersebut digunakan model kolaboratif tipe
investigasi kelompok.Penelitian ini menggunakan desain kaji-tindak (action
research) melalui dua siklus. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa model
kolaboratif tipe investigasi kelompok dapatmeningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Hal itu ditandai oleh etos belajar mahasiswayang menunjukkan
perkembangan sejak siklus I yang berkategori baik dan tetapdipertahankan pada
siklus II untuk menciptakan perkuliahan yang kondusif. Kualitas
hasilpembelajaran mengalami peningkatan yang signi!ikan. Kualitas respons
belajarmahasiswa terhadap pembelajaran juga dalam kategori baik.
This
research aimed to find out the use of figurative language of discourse on the
onlinenewspaper asahi.com. It used qualitative method for analysing data. The
data weresentences and words in a form of writings from asahi shinbun online.
The result of theresearch was the language used by the online newspaper,
asahi.com, prioritize more onwriting efficiency filled on elliptical style. A
vanishing language occured on no
(Ruswandi, 2014)
nama
;agungl
Kelas ;xII
TKJ 1
03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar