Kamis, 28 Juli 2016

analisis rancangankerja proyeh




Penyusunan sebuah skema yang efektif untuk sebuah proyek mungkin terlihat sebagai sebuah pekerjaan yang berat. Pada prakteknya, penyusunan skema proyek ini sebenarnya adalah sebuah prosedur yang sangat penting. Penyusunan skema proyek dilakukan atas dasar pertimbangan yang logis mengenai apa saja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, sesuai jadwal dan menggunakan biaya yang lebih rendah daripada anggarannya.
1.Rencanakan sebuah pekerjaan dengan pertimbangan yang logis. Penyusunan sebuah skema yang efektif untuk sebuah proyek mungkin terlihat sebagai sebuah pekerjaan yang berat. Pada prakteknya, penyusunan skema proyek ini sebenarnya adalah sebuah prosedur yang sangat penting. Penyusunan skema proyek dilakukan atas dasar pertimbangan yang logis mengenai apa saja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, sesuai jadwal dan menggunakan biaya yang lebih rendah daripada anggarannya.
2.Siapkan sebuah daftar untuk pemeriksaan hasil kerja. Meskipun masing-masing direktur mungkin mempunyai pendekatan dan cara pemantauan proyek yang berbeda-beda, beberapa jenis industri, perusahaan, dan bisnis biasanya menggunakan daftar pemeriksaan sebagai landasan awal untuk menyusun rencana kerja bagi proyek mereka.
  • Para manajer yang terlibat secara aktif dalam manajemen proyek harus lebih sering menggunakan daftar pemeriksaan untuk perencanaan proyek; termasuk memasukkan apa saja yang menjadi tujuan dan tanggung jawab mereka.
  • Pendekatan yang digunakan dalam menangani sebuah proyek mungkin saja bervariasi, tetapi dasar untuk mempersiapkan sebuah daftar pemeriksaan pada umumnya sama tanpa tergantung pada bidang industri, ukuran proyek, atau tujuannya.
3 Susunlah rencana secara rinci. Penyusunan rencana proyek yang baik dapat dilakukan dengan menentukan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi:
  • Tujuan dan sasaran harus dinyatakan dengan jelas dan singkat, untuk mengarahkan pengembangan proyek dan menetapkan cara pengukuran yang akan digunakan dalam mengevaluasi pertumbuhan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
  • Pelajari secara khusus jika ada sudah pernah ada proyek yang sama, dan lakukan penelitian tentang kesalahan-kesalahan atau masalah apa saja yang harus diwaspadai agar tidak terjadi lagi kesulitan yang sama pada saat menyelesaikan proyek yang sedang berjalan.
  • Anggaran proyek yang sudah ditentukan tetap harus bisa disesuaikan agar proyek yang direncanakan bisa berhasil dengan biaya yang lebih rendah daripada anggarannya. Hitunglah berapa jumlah dana yang sudah tersedia dan besarnya kebutuhan dana untuk proyek ini.
  • Anggota kelompok harus memahami fungsi dan kewajiban mereka, dan harus mampu untuk memenuhi secara efektif apa yang dibutuhkan oleh proyek ini. Mereka harus memahami bahwa keberhasilan proyek sangat tergantung pada mereka.


4.Lakukanlah analisis risiko. Rancangan sebuah proyek yang efisien membutuhkan sebuah analisis atas risiko yang mungkin timbul. Setiap faktor risiko harus diperhitungkan/dianalisis. Ketahuilah apa bahaya yang mungkin harus dihadapi, kerugian-kerugian yang mungkin terjadi dari proyek ini dan bagaimana cara mencegahnya.


5.Lakukanlah penyesuaian selama proyek berjalan. Setelah rencana proyek disusun, lakukan peninjuauan dan penyesuaian yang dibutuhkan sampai rencana ini dipastikan bisa terlaksana dan mencapai hasil yang diinginkan.
  • Direktur pelaksana proyek harus melakukan pemeriksaan secara berkala dengan membandingkan antara tujuan dan sasaran dari kelompok yang menjalankan proyek terhadap Sasaran-Sasaran Utama yang ingin dicapai.






analisis proyek


Proyek :
Suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau manfaat (benefit).
Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan dapat memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

ANALISIS PROYEK















Description: http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/ekotek/Minggu_11/M11B1_files/image001.gif









Tujuan Analisis Proyek :
membantu mengambil keputusan dalam menentukan pemilihan penanaman investasi di dalam suatu proyek yang tepat, dari berbagai alternatif yang dapat dilaksanakan









Aspek-aspek analisis :
1.      Aspek teknis: mencakup penggunaan komponen input dan output, dalam bentuk barang atau jasa. Dalam hal ini perlu ditentukan jumlah, waktu/kapan digunakan, serta tenaga yang diperlukan.
2.      Aspek manajemen dan administrasi: mencakup dua hal, yaitu kemampuan tenaga yang akan menangani proyek, serta keterlibatan masyarakat setempat.
3.      Aspek kelembagaan: membahas masalah hubungan kerjasama antara pelaksanaan proyek dengan pemerintah daerah setempat.
4.      Aspek komersial: membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mendapatkan input yang diperlukan dan bagaimana cara memasarkan output yang akan dihasilkan oleh proyek.
5.      Aspek finansial: membahas masalah cara untuk memperoleh modal/dana yang diperlukan, serta bagaimana proyek dapat mengembalikan dana yang telah diperolehnya (dalam betuk kredit)
6.      Aspek ekonomis dilakukan untuk melihat apakah proyek yang akan dilaksanakan akan dapat memberi manfaat yang menguntungkan kepada masyarakat secara keseluruhan.









Jenis Analisis Proyek
1.       Analisis finansial dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modalnya dalam proyek tersebut, misalnya petani, wiraswastawan atau perusahaan.
2.       Analisis ekonomi lebih ditujukan untuk melihat manfaat yang diperoleh oleh masyarakat luas, atau perekonomian sebagai suatu sistem keseluruhan.


No
Komponen
Analisis
Finansial
Ekonomi
1.
Biaya (Cost)



- Investasi
v
v

- Operasi
v
v

- Pemeliharaan
v
v

- Upah/gaji
v
v

- Pajak
v
x

- Pengembalian kredit dan bunga
v
x

- Biaya sosial
x
v




2.
Manfaat (Benefit)



- Hasil produksi
v
v

- Subsidi
v
x

- Kredit
v
x

- Hibah (Grant)
v
v









Kriteria Investasi


Untuk menilai kelayakan suatu proyek, atau membuat peringkat (rangking) beberapa proyek yang harus dipilih, dapat digunakan beberapa kriteria. Dalam bagian berikut dibahas empat cara yang paling banyak digunakan, yaitu :
1.       Net Present Value (NPV)
2.       Internal Rate of Return (IRR)
3.       Benefit Cost Ratio (BC Ratio)
4.       Payback period
Ke-empat cara tersebut dapat digunakan tersendiri secara terpisah atau bersama-sama.









Arus Kas (Cash Flow)


Arus kas : catatan aliran mafaat dan biaya ke dalam atau ke luar kas proyek dari waktu ke waktu.


a.
Bentuk arus mulai tahun ke-0



Description: http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/ekotek/Minggu_11/M11B1_files/image002.gif


b.
Bentuk arus mulai tahun ke-1



Description: http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/ekotek/Minggu_11/M11B1_files/image003.gif


Untuk menyeragamkan nilai dilakukan konversi ke titik waktu 0 dengan discount factor (DF)




di mana������
DF = discount factor
i = discount rate
t = tahun yang sedang berjalan

















Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.
Dalam jurnal Educational Leadership 1993 (dalam Supriadi 1998) dijelaskan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal: (1) Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya, (2) Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada siswa, (3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, (4) Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya, (5) Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.